Memulai Investasi Saham


Apa yang terfikir di benak anda ketika berbicara tentang saham? Kalau dulu, seseorang pemegang saham akan terkesan begitu wah, orang ini pasti hebat pemilik perusahaan. Semakin berkembangnya teknologi membuat semua itu menjadi lebih jelas dan sederhana, ternyata saham itu adalah penempatan modal pada sebuah perusahaan yang dapat dilakukan melalui perantara broker (sekuritas). Intinya, kita beli saham yang dijual di pasar modal (BEI, dan bursa lain) dengan menggunakan jasa broker (sekuritas).

Apakah bisa membeli saham tanpa melalui broker?
Bisa tapi ribet, biasanya yang menawarkan pembelian saham langsung itu ada beberapa perusahaan-perusahaan besar (blue chip), di sini tidak akan dikenakan komisi tapi mereka menawarkan pembelian saham dengan batas tertentu. Disini kita tidak akan membahas itu, soalnya itu makanan para pemodal besar :D

Lagipula keuntungan menggunakan jasa sekuritas cukup banyak kok, kita bisa bertransaksi jual beli saham dari mana saja selama masih ada akses internet. fee memang cukup lumayan antara 0,1 - 0,5 % per transaksi baik jual maupun beli. Jadi kalo mau untung besar sebenarnya enakan jadi perusahaan sekuritas, orang mau untung or rugi dia tetap untung.

Kalau diartikel-artikel lain tentang memulai investasi saham akan diawali dengan memilih sekuritas, maka disini anda tak usah memikirkan itu.. itu bukan perkara penting semua perusahaan sekuritas dibawah OJK dan LPS aman.

Memulai investasi saham maka tentukan karakter anda sedari awal, hampir sama dengan main game strategi online (ada mage, warior dll). Di investasi saham juga begitu, anda harus tentukan apakah anda mau jadi trader atau investor, Trader cenderung mengambil untung dari kavital gain (kenaikan harga saham), investor lebih mementingkan dividen atau keuntungan dari kenaikan harga saham dalam jangka panjang.

Sebenarnya kedua type invest diatas bisa dilakoni dalam satu waktu, selain sebagai trader anda bisa sekaligus sebagai investor jangka panjang yakni dengan membagi equity (modal) anda ke dalam beberapa saham.

Diawal-awal memiliki akun sekuritas (investasi saham) jangan langsung terburu-buru beli ini beli itu, tapi amati/ analysis terlebih dahulu perusahaan-perusahaan terbuka yang akan kita jadikan sebagai target tanam modal. Liaht betul kinerja perusahaan tersebut, melalui EPS-nya, Net Profit-nya, PER-nya dan PBV-nya. Kalau semua sudah mendukung arah akan ada kenaikan dalam jangka pendek, menengah dan panjang maka lakukan beli saham.

Belilah saham ketika ada penurunan harga, dan jual ketika ada kenaikan. Jangan ikut-ikutan ketika melihat grafik harian hijau anda tergoda melakukan pembelian saat itu juga. Ingat betul-betul pesan ini.
cara memulai investasi saham

Saat saham turun (harian) bukan indikasi kalau kinerja perusahaan jadi buruk, penurunan dan kenaikan (Volatilitas) saham itu lebih cenderung karena adanya aksi jual beli. Santai saja, seperti hukum dasar ekonomi ketika banyak penjual harga akan turun dan sebaliknya. Pegang ini dan kembangkan kaikan kearah sentimen-sentimen (moment) saat itu.

Moment (sentimen) akibat kejadian-kejadian nasional akan sangat mempengaruhi harga saham di pasar dalam jangka waktu tertentu, dan moment itu pasti akan reda seiring waktu. Sentimen negatif berat sekalipun pasti ada masa berahirnya, saat itulah masa paling tepat membeli saham. Kapan sebuah sentimen negatif atau positif berahir? cara mengetahuinya adalah dengan mendengarkan pembicaraan di sekitar kita (isu masih terdengar atau terlupakan?), kalau masih terdengar kencang berarti sentimen belum berahir, tapi kalau pembicaraan sudah sepi berarti sentimen sudah reda.

Sentimen reda atau belum bisa juga dipantau melalui sosial media, twitter, facebook dll, dan lebih akurat lagi kalau anda bisa membaca data google trends dengan baik, itu cukup akurat.

semoga artikel memulai investasi saham ini membantu kita yang mulai coba-coba peruntungan di dunia investasi.


salam


author.


Share this article :
Share on fb Tweet Share on G+

No comments:

Post a Comment