Pilih mana, asuransi jiwa atau pendidikan?


Asuransi untuk anak, itulah tema pembicaraan kami di suatu malam di ruang tamu. Saat ini saya telah memiliki seorang anak laki-laki berumur 1 tahun. Pekerjaan saya tidak tetap, (bukan pegawai negeri bukan pula pegawai swasta) hanya kerja serabutan sana sini. Terkadang saya juga bertanya dalam hati tentang masa depan anak saya. Walaupun masa depan itu bukan untuk dilihat, tapi alangkah baiknya jika kita memiliki rencana. Asuransi jenis apakah yang terbaik untuk kondisi saya saat ini?

Memang sebuah dilema jika penghasilan tidak tetap tapi ingin memiliki jaminan asuransi. Menurut para pakar life manajemen, memilih asuransi itu sebaiknya dimulai dari asuransi jiwa atau kesehatan untuk keluarga terutama tulang punggung keluarga. Sebab sebenarnya bila keluarga diibaratkan sebagai sebuah perusahaan maka tulang punggung keluarga adalah sebagai asset paling penting yang dimiliki perusahaan. Bila asset tersebut rusak / atau hilang maka sudah pasti perusahaan akan berhenti total. Begitu juga dalam keluarga suami/ istri yang menjadi tulang punggung keluarga merupakan aset terpenting, jika di masa depan mereka sakit atau meninggal dunia maka seluruh anggota keluarga akan ikut dalam kondisi kritis.

Namun bila tulang punggung keluarga tersebut memiliki asuransi kesehatan dalam bentuk unit link, maka seandainya saja di masa depan sang dia mengalami sakit berkepanjangan, maka asuransi dapat menjamin biaya perawatannya sekaligus menggantikan si tulang punggung keluarga dalam menabung. Atau (maaf kata) bila dia meninggal dunia, maka asuransi akan memberikan uang pertanggunagn yang lumayan besar yang dapat dijadikan sebagai modal usaha atau tabungan pendidikan bagi anggota keluarga yang ditinggalkan.
asuransi kesehatan vs pendidikan

Berbeda halnya bila kita hanya mengasurasikan pendidikan anak. Bila orang tuanya sakit, maka sudah pasti pembayaran premi asuransi pendidikan akan terganggu.  Bila orang tuanya meninggal, maka asuransi hanya akan menggantikan peran orang tua dalam menabung untuk dana pendidikan yang hanya dapat ditarik di masa yang telah ditentukan. Nah apa yang terjadi dengan keluarga sebelum masa yang ditentukan belum sampai? Tentu saja ekonomi keluarga akan terseok-seok dan bisa jadi anak putus sekolah sebelum masa untuk menarik dana asuransi pendidikan anak tersebut.

Kesimpulan sederhananya, asuransi pertama yang sebaiknya dipilih adalah asuransi jiwa/ kesehatan unit link. Untuk keperluan pendidikan anak, pasti ada jalan selama orang tuanya masih sehat dan mau berusaha. Pahit-pahit pekerjaan, selama orang tua sehat maka dia bisa saja menjadi kuli atau tukang kebun yang penting pendidikan anak lancar.  Tapi bila orang tua sakit, bagaimana caranya untuk bisa menghidupi keluarga sekaligus mendanai pendidikan anak. Oleh karena itu jika minat berasuransi maka mulailah dengan asuransi Jiwa/ kesehatan untuk diri anda baru pikirkan jaminan untuk hal lainnya.



Share this article :
Share on fb Tweet Share on G+

No comments:

Post a Comment